Keimanan yang benar itu harus memenuhi tiga syarat: Qoulun billisan (diucapkan dengan lisan), tashdiqun bil qolbi (dibenarkan dalam hati), dan ‘amalun bil arkan (dibuktikan dengan amal
perbuatan). Oleh karena itu belumlah sempurna keimanan seseorang jika hanya berupa pengakuan di lisan semata. Alloh Azza Wa Jalla berfirman yang artinya, “Orang-orang Arab Badui itu berkata: ‘Kami telah beriman.’ Katakanlah: ‘Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Alloh dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat: 14)