yashiruna.official@gmail.com

Menebar Sunnah Menuai Berkah

Sholat adalah hubungan vertikal antara seorang hamba dengan Robbnya. Hal ini menjadi perkara terpenting yang harus dihadirkan oleh setiap Muslim dalam sholatnya agar sholat itu benar-benar akan memberikan pengaruh yang positif bagi dirinya.

Sholat, jika dikerjakan sesuai dengan hak-haknya, kewajiban-kewajibannya, syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, sunnah-sunnahnya dan adab-adabnya, maka sholat tersebut akan menjadi sebab yang paling agung untuk memperbaiki keadaan setiap Muslim. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)

Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa sholat yang tidak memberikan pengaruh dan perubahan positif pada diri seorang Muslim, menandakan bahwa sholat tersebut tidak dikerjakan dengan baik dan benar. Sholat hanya dijadikan sebagai gerakan lahiriyah yang jauh dari inti yang sebenarnya dan hanya sebagai adat kebiasaan, bukan sebagai ibadah yang semestinya untuk dikerjakan.

Agar sholat semakin sempurna, maka sholat harus dikerjakan secara berjamaah di masjid Alloh Subhanahu wa ta’ala khususnya bagi kaum laki-laki terutama sholat fardhu lima waktu. Karena itulah, ada petunjuk Nabi n tentang adab-adab yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim dalam hal ini. Diantara adab-adab menghadiri sholat berjamaah di masjid adalah:

1. Menyempurnakan wudhu sebelum berangkat ke masjid

Sebelum pergi ke masjid, seorang Muslim hendaknya menyempurnakan wudhunya dirumahnya, karena hal itu merupakan kaffaroh (penghapus dosa) yang paling agung. Selain itu, berjalan ke masjid dalam keadaan telah berwudhu menjadi sebab diangkatnya derajat seseorang dalam memperoleh kebaikan-kebaikan. Rasululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bersuci di rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah Alloh (masjid) untuk menunaikan salah satu kewajiban yang Alloh perintahkan kepadanya, maka kedua langkahnya, salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

2. Mengerjakan sholat-sholat sunnah di rumah

Janganlah seorang Muslim mengerjakan seluruh sholat sunnahnya di masjid, kecuali sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan di masjid, seperti sholat tahiyatul masjid, sholat gerhana dan selainnya. Adapun sholat sunnah rowatib, sholat dhuha dan sholat sunnah lainnya lebih utama dilakukan di rumah agar rumah juga berfungsi sebagai tempat sholat, terjaga dan terpelihara dengan dzikrulloh sehingga tidak ditempati oleh setan. Rosululloh n bersabda, “Jadikanlah sebagian sholat-sholatmu di rumahmu dan janganlah kamu jadikan rumahmu seperti kuburan.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

3. Mengenakan pakaian yang bersih dan indah

Hendaknya memilih pakaian yang paling bagus saat pergi ke masjid. Alloh Subhanahu wa ta’ala tidak memerintahkan kita untuk sekedar memakai pakaian yang menutup aurat, akan tetapi memerintahkan pula untuk memperbagus pakaian. Sebagai seorang yang beriman, kita seharusnya malu ketika mengenakan kaos atau pakaian yang tidak sopan yang penuh gambar atau tulisan ketika menuju masjid, sementara kita sadar bahwa kita hendak menghadap Alloh Subhanahu wa ta’ala. Akibatnya, orang yang ada dibelakangnya pun juga akan terganggu dengan melihat gambar atau tulisan tersebut, sehingga mengganggu konsentrasi dan kekhusyukan sholat. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid.” (QS. Al-A’rof: 31)

Sungguh sangat disayangkan, tidak sedikit manusia yang berhias diri dan bersolek untuk orang lain, apalagi orang yang akan mereka temui adalah orang terhormat dan terpandang. Namun, ketika ia berdiri menghadap Alloh l untuk mengerjakan sholat, ia tidak mempedulikan penampilannya. Maka ia pun menampilkan diri dihadapan Alloh Subhanahu wa ta’ala dengan kondisi pakaian yang sangat buruk.

4. Memakai minyak wangi

Sesungguhnya Alloh Subhanahu wa ta’ala Maha Indah dan mencintai keindahan, demikian juga Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam mengajarkan kepada ummatnya untuk mencintai kebersihan, keindahan, kerapian dan wangi-wangian. Memakai minyak wangi bagi laki-laki sangat dianjurkan, karena Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, “Aku dikaruniai rasa cinta dari dunia kalian: wanita dan wangi-wangian dan dijadikan sholat sebagai penyejuk mataku.” (HR. An-Nasai dan Ahmad)

5. Membaca doa ketika keluar rumah

Rosululloh n mengajarkan sebuah doa yang diucapkan saat keluar dari rumah, sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik Rodiyallohu anhu, ia berkata, Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika seseorang keluar dari rumahnya, hendaknya ia mengucapkan,

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

“Dengan nama Alloh, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Alloh.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Dan ketika hendak menuju masjid, dianjurkan membaca,

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا

“Ya Alloh, jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya dari belakangku, dan jadikanlah untukku cahaya.” (HR. Muslim)

6. Mendahulukan kakai kanan ketika memakai sandal dan mendahulukan kaki kiri ketika melepasnya

Dari ‘Aisyah Rodiyallohu anha, ia berkata, “Nabi Sholallohu alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci dan yang lainnya.” (HR. Al-Bukhori)

7. Tidak mencari-cari masjid

Hendaknya seseorang mengerjakan sholat di masjid mana saja yang dekat dengan rumahnya. Janganlah ia meninggalkannya untuk mencari masjid yang lain, karena Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah seseorang itu sholat di masjid yang dekat dengannya, janganlah ia berganti-ganti masjid.” (HR. Ath-Thobroni)

8. Berjalan menuju masjid dengan tenang dan sopan

Dari Abu Huroiroh Rodiyallohu anhu, Nabi Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian mendengar iqomah, berjalanlah menuju sholat dan kalian harus tenang dan jangan buru-buru.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

9. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk masjid dan membaca doa

Setelah sampai di masjid, hendaknya ia masuk dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa,

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

“Ya Alloh, bukakanlah pintu-pintu rahmatmu.” (HR. Muslim)

10. Menjawab panggilan adzan

Ketika mendengar adzan, dianjurkan untuk menjawab adzan. Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin. Saat muadzin mengucapkan,

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ  danحَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

Maka dijawab,

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

Ketika selesai, dianjurkan untuk membaca doa setelah adzan. (HR. Muslim)

11. Mengerjakan sholat tahiyatul masjid

Diantara adab ketika memasuki masjid adalah mengerjakan sholat dua rakaat sebelum duduk. Sholat ini diistilahkan dengan tahiyatul masjid. Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia sholat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Jika seseorang sholat sunnah, kemudian iqomah dikumandangkan sedangkan sholatnya belum selesai, maka ia tidak perlu melanjutkan sholat sunnahnya tersebut dan hendaknya ia langsung ikut sholat bersama imam. Hal ini berdasarkan sebuah riwayat dari Abu Huroiroh Rodiyallohu anhu, dari Nabi Sholallohu alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jika sholat wajib telah dilaksanakan, maka tidak boleh ada sholat lain selain sholat wajib.” (HR. Muslim)

12. Memakai sutroh

Nabi Sholallohu alaihi wa sallam berpesan, “Apabila kalian hendak sholat, laksanakanlah dengan menghadap ke sutroh (pembatas) dan mendekatlah ke sutroh.” (HR. Abu Dawud)

Yang dimaksud dengan sutroh adalah pembatas dalam sholat, bisa berupa tembok, tiang, orang yang sedang sholat atau duduk,  tongkat, tas dan lain-lain. Jika ada yang lewat di depan orang yang sedang sholat tepat di depannya, hendaknya ia mencegahnya, karena Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang dari kalian sedang sholat, maka janganlah membiarkan orang lain melintas di depannya, dan hendaknya dia halangi semampunya, jika dia enggan, maka hendaknya diperanginya, karena sesungguhnya dia adalah setan.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

13. Memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah

Hendakanya kita memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah dengan amalan yang bermanfaat, seperti sholat sunnah qobliyah, membaca Al-Qur’an, berdizikir, atau berdoa. Waktu ini  merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam,

الدُّعاَءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. At-Tirmidzi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *