yashiruna.official@gmail.com

Menebar Sunnah Menuai Berkah

Dari Abi Shormah Rodiyallohu anhu, ia berkata, ‘Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam berabda,

 “Barang siapa yang merugikan orang lain, maka Allah akan membuat ia rugi, dan barang siapa yang mempersulit urusan orang lain, maka Allah akan mempersulit urusannya.“ (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dua Usul Syariat:

Pertama: Balasan sesuai Amal Yang Baik maupun Yang Buruk

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman: 60)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا

“Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.” (QS. An-Nisa: 123)

juga firman Allah ﷻ :

“Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan kumpulkan dia pada hari qiyamat dalam keadaan buta.” (Qs. Tha-Ha: 124)

Dari Salamah bin Al-Akwa’ Rodiyallohu anhu (dia berkata), ‘Sesungguhnya seorang laki-laki makan di sisi Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda,

“Makanlah dengan tangan kananmu!”

Laki-laki itu menjawab, “Aku tidak bisa!”

Beliau bersabda, “Engkau tidak akan bisa,” (Perawi mengatakan) tidak ada yang bisa mencegahnya kecuali kesombongan!

Berkata Salamah, “Maka dia tidak bisa mengangkat tangan kanannya kemulutnya (setelahitu-ed).” (Diriwayatkan oleh Muslim hadits no. 2021)

Hadits-hadits yang semakna dengan ini:

“Barang siapa yang menutupi aib saudaranya maka Allah juga akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.”

Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang membantu memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi hajatnya,

barang siapa yang melepaskan kesulitan seorang muslim maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat,

dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari no 2442 dan Muslim no 2580)

Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

“…barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim maka Allah akan mencari-cari kesalahannya,

dan barang siapa yang Allah mencari-cari kesalahannya maka Allah akan mempermalukannya meskipun ia berada di dalam rumahnya.” (HR. Abu Dawud no 4880)

Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang menyulitkan (orang lain) maka Allah akan mempersulitnya para hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari no 7152)

Lihatlah Dirimu Masing-Masing!

Sekarang kita lihat diri kita masing masing, kalau kita ingin kebaikan dan dibalas kebaikan maka kita lakukan kebaikan dan perlakukan orang lain secara baik. Selain itu, kalau kita tidak ingin keburukan atau tidak ingin diperlakukan secara buruk maka jangan melakukan keburukan atau memperlakukan orang lain secara buruk.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29)

Kedua: Larangan Membahayakan Diri Sendiri dan Orang Lain

Abu Sa’id al-Khudri Rodiyallohu anhu bahwasanya Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Lainnya)

Dari sini dapat kita ketahui bahwa dharar (melakukan sesuatu yang membahayakan) dilarang di dalam syari’at ini. Maka, tidak halal bagi seorang Muslim mengerjakan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri atau membahayakan saudaranya sesama Muslim, baik berupa perkataan atau perbuatan, tanpa alasan yang benar.

Ketahuilah, bahwa orang yang merugikan saudaranya dikatakan telah menzhaliminya. Sedangkan berbuat zhalim adalah haram, sebagaimana telah dijelaskan pada Hadits Abu Dzar Al-Ghaffari Rodiyallohu anhu, dari Rasulullah Sholallohu alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman,

“Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim.” (HR. Muslim)

Nabi Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya darah kamu, harta kamu dan kehormatan kamu adalah haram bagi kamu.” (Al-Hadits)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *