yashiruna.official@gmail.com

Menebar Sunnah Menuai Berkah

Sudah separuh lebih bulan Romadhon kita lewati. Itu artinya, sebentar lagi bulan Romadhon akan meninggalkan kita. Belum tentu di tahun berikutnya, kita mendapati kesempatan yang sama, yaitu mengerjakan puasa di siang hari serta mengerjakan amalan-amalan sholeh lainnya di bulan ini. Karenanya, gunakanlah sisa waktu Romadhon ini dengan sebaik mungkin. Perbanyaklah ibadah dan amal sholeh.

Kemuliaan bulan Romadhon ini, salah satunya adalah dengan hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan Romadhon, yaitu malam lailatul qodar yang memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan.

Keistimewaan Lailatul Qodar

1- Lailatul Qodar adalah waktu diturunkannya Al-Qur’an

Alloh Subhanahu Wa Ta`ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qodar: 1)

Ibnu ‘Abbas Rodiyallohu anhu dan selainnya mengatakan,

“Alloh Subhanahu Wa Ta`ala menurunkan Al-Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Alloh Subhanahu Wa Ta`ala menurunkan Al-Qur’an kepada Rosulullah Sholallohu alaihi wa sallam tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 14: 403)

2- Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan

Alloh Subhanahu Wa Ta`ala berfirman,

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qodar: 3)

Yakni beramal sholeh atau beribadah bertepatan dengan malam itu lebih baik baik daripada beribadah selama seribu bulan.

Syaikh As-Sa’diy t berkata, “Hal ini termasuk hal yang mencengangkan hati dan akal, karena Alloh Tabaaroka wa Ta’aala melimpahkan nikmat kepada umat yang lemah kekuatannya dengan malam yang beramal pada malam itu mengimbangi dan melebihi (beramal) selama seribu bulan; (seukuran) umur seseorang yang dipanjangkan umurnya selama 80 tahun lebih.” (Taiysir Al-Karim Ar-Rohman: 835)

3- Lailatul Qodar adalah malam yang penuh keberkahan

Alloh Subhanahu Wa Ta`ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhon: 3)

Muhammad bin Shalih Asy-Syawi berkata dalam An-Nafahat Al-makkiyah,

“Malam yang diberkahi ialah malam Al-Quran pertama kali diturunkan, yaitu malam Lailatul qodar. Lailatu qodar adalah malam yang diberkahi, karena pada malam itu banyak kebaikan dan berkah, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.”

4- Malaikat dan juga Ar-Ruuh (malaikat Jibril) turun pada Lailatul Qodar

Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat.

Alloh Subhanahu Wa Ta`ala berfirman,

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril.” (QS. Al-Qodar: 4)

‘Turunya para Malaikat ke bumi adalah bukti atas rahmat dan kebaikan, serta berkah yang Alloh berikan kepada makhluk di bumi; oleh karena itu jika Malaikat enggan untuk masuk ke suatu tempat, maka itu adalah tanda bahwa tempat itu jauh dari kebaikan dan berkah, sebagai contoh : ruangan yang didalmnya terdapat gambar yang diharamkan bagi setiap hamba untuk melihatnya.’ (Al-Mukhtashar fit Tafsir / Markaz Tafsir Lid Diraasatil Qur’aniyyah)

5- Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’

“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qodar: 5)

Yang dimaksud ‘salam’ dalam ayat diatas, yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)

Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Alloh (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qodar.

6- Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qodar’ akan diampuni oleh Alloh Subhanahu Wa Ta`ala Dari Abu Huroiroh, dari Nabi Sholallohu alaihi wa sallam beliau bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qodar karena iman dan mengharap pahala dari Alloh, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhori)

Kapan Malam Lailatul Qodar itu?

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qodar itu pada 10 malam terakhir bulan Romadhon, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah Rodiyallohu anha bahwa Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qodar pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Hadits ini menginformasikan kepada kita bahwa malam lailatul qodar terdapat pada sepuluh malam terakhir Romadhan. Karenanya, Rosulullah Sholallohu alaihi wa sallam lebih fokus beribadah pada malam tersebut dan menganjurkan umatnya untuk melanggengkan ibadah di malam sepuluh terakhir.

Karena kita tidak tahu secara pasti kapan terjadinya malam lailatul qadar, maka kita berusaha setiap malam di sepuluh terakhir di isi dengan memperbanyak ibadah agar malam lailatul qodar tidak terlewatkan.

Amalan di Sepuluh Hari Terakhir Romadhon

Menjelang akhir Romadhan, Rosululloh n mengisi waktunya untuk fokus beribadah, terutama sepuluh malam terakhir. Beliau meningkatkan kesungguhannya beribadah pada sepuluh malam terakhir dibandingkan malam sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan ‘Aisyah Rodiyallohu anha,

كانَ النبيُّ ﷺ إذا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وأَحْيا لَيْلَهُ، وأَيْقَظَ أهْلَهُ

“Nabi Sholallohu alaihi wa sallam ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Romadhon memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah.” (HR. Al-Bukhori)

Selain itu, Nabi Sholallohu alaihi wa sallam juga memberi perhatian lebih terhadap Al-Qur`an pada bulan Romadhon sehingga Jibril turun kepada Nabi Sholallohu alaihi wa sallam membacakan Al-Qur`an sebagaimana dalam hadits Abdulloh bin Abbas Rodiyallohu anhu bahwa beliau berkata,

“Adalah Rosulullah Sholallohu alaihi wa sallam orang yang terbaik dengan kebaikan, dan beliau lebih terbaik pada bulan Romadhon. Sesungguhnya Jibril menjumpai beliau setiap tahun pada (bulan) Romadhon hingga bulan berlalu. Beliau n memperhadapkan Al-Qur`an kepada (Jibril). Apabila Jibril menjumpai (Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam), beliau Rosulullah Sholallohu alaihi wa sallam adalah orang yang lebih baik dengan kebaikan daripada angin yang berembus tenang.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam juga beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir Romadhon dan menganjurkan ummatnya untuk melakukannya dalam rangka menggapai lailatul qodar, sebagaimana diterangkan oleh hadits Aisyah Rodiyallohu anha,

أَنَّ النَّبِىَّ ﷺ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

“Sesungguhnya Nabi Sholallohu alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir Romadhon hingga beliau wafat, kemudian istri beliau beri’tikaf setelah itu.” (HR. Al-Bukhori, Muslim dan Abu Dawud)

Diantara amalan lainnya yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir Romadhon adalah memperbanyak do’a sebagaimana yang pernah diajarkan oleh Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam Lailatul Qodar adalah sebagaimana diriwayatkan dari ‘Aisyah Rodiyallohu anha, ia berkata,

يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟

“Wahai Rosululloh! jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qodar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?”

Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam , menjawab, “Berdo’alah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ

Allohumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni

(Ya Alloh, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

Ya Alloh, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qodar dengan bisa mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Romadhon dengan amalan sholih.

Aamin Yaa Mujibas Saa-ilin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *