Beliau adalah Abu Al-Qosim Muhammad bin Abdulloh bin Abdul Muttholib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luay bin Gholib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhor bin Nizar bin Maad bin Adnan.
Nabi Muhammad ﷺ Sebagai Penutup Para Nabi
Rosululloh ﷺ adalah penutup para nabi yang tidak ada nabi setelahnya. Keyakinan ini memiliki faedah yang besar dan pengaruh yang kuat bagi kaum Muslimin dalam akidah mereka, diantaranya adalah:
1. Sempurnanya syariat Agama Islam
Sebagimana Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhoi Islam ieu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)
2. Keyakinan bahwa agama dan syari’at Nabi Muhammad ﷺ tidak akan dinasakh (dihapus) dengan kedatangan nabi lain sesudahnya
Makna penutup kenabian adalah tidak akan dimulai lagi kenabian setelah nabi Muhammad dan tidak pula ada syariat setelahnya. Sedangkan turunnya nabi Isa q sebelum hari kiamat tidaklah bertentangan dengan hakekat ini, karena tatkala nabi Isa q turun, ia akan beribadah menurut syariat Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad ﷺ baik pokok-pokoknya maupun cabang-cabangnya.
3. Meyakini sepenuhnya kebohongan setiap orang yang mengaku-ngaku menjadi nabi sesudah nabi Muhammad ﷺ
Keyakinan ini merupakan faedah yang nyata dari buah keimanan bahwa beliau ﷺ sebagi penutup kenabian, dimana dengan keyakinan ini akan menjadi benteng yang kokoh bagi ummat Islam sebagai penjagaan diri dari mengikuti para Dajjal dan pembohong yang mengkalim kenabian. Rosululloh ﷺ bersabda,
“… dan sesungguhnya akan terlahir di kalangan ummatku sebanyak tiga puluh orang pembohong besar, setiap mereka mengklaim sebagai nabi, sedangkan aku adalah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi setelahku.” (HR. At-Tirmidzi 4: 499, 2219. Ia berkata, “Hadits ini hasan shohih.”)
Keistimewaan Rosululloh ﷺ
Alloh Subhanahu wa ta’ala memberikan keistimewaan kepada nabi Muhammad ﷺ yang membedakannya dengan para nabi dan rosul serta makhluk lainnya. Diantara keistimewaan-keistimewaan tersebut adalah:
1. Risalahnya yang bersifat universal (menyeluruh) kepada jin dan manusia
Oleh karena itu, tidak ada jalan lain bagi mereka kecuali mengikutinya dan beriman kepada risalah yang dibawanya. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.” (QS. Saba’: 28)
2. Beliau ﷺ Sebagai Penutup Para Nabi dan Rosul
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya,
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rosululloh dan penutup para nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40)
3. Al-Qur’anul Karim yang diberikan kepada beliau ﷺ sebagai mukjizat yang paling besar dan bukti yang paling nyata
Alloh Subhanahu wa ta’ala memperkuat dakwah beliau dengan Al-Qur’anul Karim yang yang terpelihara dari perubahan dan pegantian, dan yang akan tetap abadi di tengah-tengah ummat sampai Alloh Subhanahu wa ta’ala mengijinkannya diangkat kembali kepada-Nya. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya,
“Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Isro’: 88)
4. Ummat nabi Muhammad ﷺ adalah sebaik-baik ummat dan mayoritasnya penduduk surga
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya,
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imron: 110)
5. Beliau ﷺ adalah peghulu bani adam di hari kiamat
Dari Abi Huroiroh Rodiyallohu anhu ia berkata, Rosululloh ﷺ bersabda,
“Aku adalah penghulu anak Adam pada hari kiamat kelak, aku adalah orang yang muncul lebih dahulu dari kuburan, aku adalah orang yang paling dahulu memberi syafa’at, dan aku adalah orang yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa’at.” (HR. Muslim)
6. Bahwasanya beliau ﷺ adalah yang memiliki Asy-Syafa’atul ‘Uzhma (syafaat terbesar)
Rosululloh ﷺ dijinkan memberikan syafaat kepada ummat manusia di padang Mahsyar supaya Alloh l segera memutuskan hukuman mereka di saat semua rosul termulia menolak untuk memohonkan syafaat. (HR. Al-Bukhori 7410 dan Muslim 193)
7. Beliau ﷺ adalah pembawa liwa’ alhamdi (bendera pujian)
Sebuah bedera yang mana hanya beliau ﷺ saja yang mendapat kehormatan untuk membawanya pada hari kiamat. Dan manusia seluruhnya pada hari itu menjadi pengikutnya dan berada dibawah benderanya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sa’id Al-Khudri Rodiyallohu anhu dari Rosululloh ﷺ bersabda,
“Saya adalah penghulu bani Adam pada hari kiamat. Di tanganku terdapat bendera pujian –bukan karena bangga- dan tidak ada seorang Nabi pun pada hari itu, baik Adam maupun yang lain kecuali berada dibawah benderaku. Akulah orang yang pertama kali di bangkitkan (dari kubur) bukannya untuk membanggakan diri.” (HR. At-Tirmidzi )
8. Bahwasanya beliau ﷺ yang mendapatkan wasilah, yaitu derajat tertinggi di Surga yang tidak diberikan kecuali kepada seorang hamba saja
Dari Abdulloh bin ‘Amr bin ‘Ash Rodiyallohu anhu bahwa sesungguhnya dia mendengar Rosululloh ﷺ bersabda,
“Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan muadzin. Kemudian bersholawatlah kepadaku, karena sesungguhnya barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Alloh akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mohonkanlah wasilah (derajat di Surga) kepada Alloh untukku karena ia adalah kedudukan di dalam Surga yang tidak pantas diberikan kepada seseorang diantara hamba-hamba Alloh dan aku berharap mudah-mudahan akulah orangnya. Maka, barang siapa memohonkan wasilah untukku, ia akan mendapatkan syafaat dariku.” (HR. Muslim)
Kewajiban setiap Muslim terhadap nabi ﷺ
1. Beriman kepadanya ﷺ dan meyakini bahwa risalahnya menasakh (menghapus) semua risalah nabi-nabi yang terdahulu
Konsekwensi dari hal ini adalah membenarkan apa yang diberitakannya, mentaati perintahnya, menjauhi larangannya, serta tidak melakukan ibadah kepada Alloh kecuali menurut syariat yang diajarkannya. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya,
“… Apa yang diberikan Rosul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh amat keras hukumannya.” (QS. Al-Hasyr: 7)
2. Wajib mempercayai bahwa Rosululloh ﷺ benar-benar telah menyampaikan risalah, menunaikan amanat yang diembannya, dan menasehati ummat sehingga tidak ada satu kebaikan pun melainkan beliau telah mengajarkannya dan tidak ada suatu keburukan pun kecuali beliau telah melarangnya dan memperingatkan ummat daripadanya
3. Kewajiban mencintai beliau ﷺ melebihi cibta kepada diri sendiri dan semua makhluk lainnya
Mencintai beliau ﷺ wajib di dahulukan dari pada cinta kepada semua manusia termasuk anak-anak, bapak-bapak dan semua karib kerabat. Alloh Subhanahu wa ta’ala befirman,
(QS. At-Taubah: 24)
4. Memberikan rasa Ta’zhim (penghormatan) kepada Nabi ﷺ, menghormati dan memuliakannya
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)…” (QS. An-Nur: 63)
Mujahid berkata, “Dia (Alloh) memerintahkan mereka memanggilnya dengan panggilan, “Ya Rosululloh.” Dengan lemah lembut dan merendah, dan melarang mereka mengatakan, “Hai Muhammad.” Dengan nada tinggi.
5. Sering-sering mengucapkan Sholawat kepada beliau ﷺ
Hal ini sebagaimana Alloh Subhanahu wa ta’ala perintahkan,
“Sesungguhnya Alloh dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Dari Abu Huroiroh Rodiyallohu anhu, beliau berkata, bahwa Rosululloh ﷺ bersabda,
“Barang siapa bersholawat kepadaku sekali, maka Alloh akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim dan Abu dawud)
6. Mengakui Sifat-sifat mulia, keistimewaan-keistimewaan dan kedudukannya yang tinggi yang terdapat dalam nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah
7. Menjauhi dan berhati-hati dari sikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam memuliakan dan membesarkan beliau
8. Diantara kewajiban terhadap Nabi ﷺ adalah mencintai sahabat-sahabatnya ﷺ, Ahlul Bait (Istri-Istri dan anak keturunan) nya serta memberikan wala’ (loyalitas) kepada mereka
Mutiara Hadits (orang yang pelit tidak disebut namanya ﷺ tidak mau bersholawat)