yashiruna.official@gmail.com

Menebar Sunnah Menuai Berkah

Keutamaan Hari Jum’at dan Amalan Didalamnya

Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhol) dari semua hari dalam sepekan. Alloh Subhanahu Wa Ta`ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu.

Hari Jum’at merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin di masjid-masjid mereka untuk mengikuti Sholat Jum’at yang sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jum’at sebagai pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum Muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat dunia dan akhirat.

Maka, sudah sepantasnya seorang Muslim memanfaatkan hari yang mulia dan penuh barakah ini dengan melakukan ibadah-ibadah yang diperintahkan Alloh Subhanahu Wa Ta`ala baik yang wajib maupun sunnah serta menjaga adab-adabnya sehingga dia dapat meraih pahala yang besar.

Keutamaan Hari Jum’at

Di antara beberapa keutamaannya adalah:

Pertama, Hari Jum’at sebagai Hari Terbaik

Dari Abu Huroiroh z, Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim)

Kedua, Hari Raya Khusus bagi Kaum Muslimin

Dari Abu Huroiroh dan Hudzaifah Rodiyallohu anhuna bahwa Rosululloh Subhanahu Wa Ta`ala bersabda,

أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُوْدِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ

“Alloh menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Alloh membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jum’at.” (HR. Muslim)

Ketiga, Disyariatkannya Sholat Jum’at

Alloh Subhanahu Wa Ta`ala berfirman,

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Alloh dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al-Jumu’ah: 9)

Keempat, Mengerjakan Sholat Jum’at akan Menghapus Dosa

Dari Abu Huroiroh Rodiyallohu anhu, bahwa Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam pernah bersabda,

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Sholat fardhu lima waktu, sholat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Romadhon ke Romadhon berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut jika ia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

Kelima, Keutamaan Waktu Jum’at Setelah Ashar

Dari Jabir bin ‘Abdillah Rodiyallohu anhu, dari Nabi Sholallohu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوْجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوْهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

“Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Alloh dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Alloh. Maka carilah di akhir waktu tersebut, yaitu setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan selainnya)

Amalan di Hari Jum’at

1. Membaca Surah Al-kahfi

Membaca surat Al-Kahfi adalah suatu yang dianjurkan di hari Jum’at karena pahala yang begitu besar sebagaimana berita yang dikabarkan oleh Nabi Rodiyallohu anhu.

Dari Sa’id Abu Sa’id Al-Khudri Rodiyallohu anhu berkata,

‎مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Dari Sa’id Al-Khudri Rodiyallohu anhu dari Nabi Sholallohu alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

‎مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasa’i dan Al-Baihaqi. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

2. Memperbanyak Do’a dan Dzikir

Dari Abu Huroiroh Rodiyallohu anhu bahwa Rosululloh Subhanahu Wa Ta`ala menyebut hari Jum’at, lalu beliau Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

“Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan sholat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Alloh Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

3. Memperbanyak Sholawat

Dari Anas Rodiyallohu anhu ia berkata, Rosululloh n bersabda,

أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْراً

“Perbanyaklah oleh kalian sholawat kepadaku pada hari Jum’at dan malam Jum’at karena barang siapa yang bersholawat kepadaku satu kali niscaya Alloh bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Al-Baihaqi, sanadnya hasan)

4. Melaksanakan Sholat Jum’at dengan Menjaga Adab-Adabnya

Diantara adab-adabnya adalah:

a. Mandi sebelum Jum’at dan menggunakan minyak wangi

Dari Salman Al-Farisi Rodiyallohu anhu. Dia berkata bahwa Nabi n bersabda,

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى

“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan sholat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan ke Jum’at berikutnya.” (HR. Al-Bukhori)

b. Bersiwak, memotong kuku, mencukur kumis

Dari Abu Huroiroh Rodiyallohu anhu, Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

“Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

c. Memakai Pakaian Terbaik

Alloh Subhanahu Wa Ta`ala berfirman,

ﱂ ﱃ ﱄ ﱅ ﱆ ﱇ ﱈ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’rof: 31)

Imam Ibnu Katsir t mengambil faidah dari ayat di atas, bahwa berdasarkan ayat ini dan sunnah yang semakna, “Disunnahkan berhias (berusaha terlihat indah) saat shalat. Terlebih shalat di hari Jum’at dan hari Ied. Dan disunnahkan memakai wewangian  karena termasuk keindahan. Termasuk pula bersiwak karena termasuk kesempurnaan berhias itu. Dan warna pakaian yang paling utama adalah putih.” (Umdatut Tafsir 2: 17)

d. Bersegera ke masjid lebih awal untuk sholat Jum’at

Dari Abu Huroiroh Rodiyallohu anhu bahwa Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ

“Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barang siapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barang siapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba yang bertanduk.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Alloh Subhanahu Wa Ta`ala berfirman,

ﱢ ﱣ ﱤ ﱥ ﱦ ﱧﱨ ﱩ ﱪ ﱫ ﱬ ﱭ ﱮ ﱯ ﱰ

“Sesungguhnya Alloh dan malaikatnya bersholawat kepada nabi, wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah kalian kepadanya dan juga ucapkanlah salam.” (Qs. Al- Ahzab: 56)

Dari Ibnu Abi Laila beliau berkata, “Aku bertemu dengan Ka’b bin ‘Ujrah kemudian beliau berkata, “Maukah kamu aku berikan hadiah yang aku dengar dari Rosululloh n?”

Aku berkata, “Iya, hadiahkanlah itu kepadaku.”

Maka beliau berkata, “Kami bertanya kepada Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam, “Wahai Rosululloh, bagaimana cara bersholawat kepada engkau, wahai ahlul bait?” Karena Allah sudah mengajari kami bagaimana cara mengucapkan salam?”

Maka beliau bersabda, Katakanlah:

🍃اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آل مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد

“Ya Alloh, bersholawatlah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana engkau telah bersholawat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas, Ya Alloh, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *