Menuntut ilmu agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah yang tidak bisa diwakilkan kepada orang lain, karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan untuk berilmu sebelum berucap dan berbuat. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad:19)
Rosul Sholallohu alaihi wa sallam juga memerintahkan kepada Ummatnya untuk menuntut ilmu. Beliau Sholallohu alaihi wa sallam bersabda
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim (laki-alki dan perempuan) (HR. Ibnu Majah)
Setiap muslim harus meluangkan waktu untuk belajar, menjadi murid di sekolah atau mengikuti pengajian dari para ustadz. Bila seorang muslim tidak mau belajar ilmu agama, artinya dia telah meninggalkan kewajiban, dan bisa mendapatkan dosa.
Ilmu yang wajib dipelajari aadalah ilmu tentang akidah dan ibadah sehari-hari, yaitu; Ilmu mengenal Alloh Ta’ala serta rukun iman yang enam, ilmu tentang tata cara berwudhu, sholat lima waktu, puasa romadhon, zakat, dan haji, berbakti kepada kedua orangtua, dan akhlak mulia lainnya.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.(Surat Fathir:28)
Syaikhul Islam Rohimahulloh berkata tentang ayat ini, Hal ini menunjukan bahwa setiap yang takut kepada Allah, maka dialah orang yang alim, dan ini adalah haq. Dan bukan berarti setiap yang alim akan takut kepada Alloh.’ (Majmu Al-Fatawa: 7/539)
Sahabat yang Mulia Ibnu Mas’ud Rodhiyallahu ‘Anhu berkata,
“Bukanlah ilmu itu diukur dengan banyaknya riwayat, akan tetapi pokok dari ilmu adalah rasa takut kepada Alloh.” (Jami’Al-‘Ulum wa Al-Hikam: 1401)
Ilmu adalah Ibadah
Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidaklah menciptakan jin dan manusia melain-kan supaya mereka beribadah kepada-Nya. Maka, menuntut ilmu merupakan ibadah yang telah Alloh perintahkan.
Sebagian ulama berkata,
‘Ilmu adalah sholat secara rahasia dan ibadah hati.’ (Hilyah Thalib Al-‘Ilmi hal.9)
Keutamaan Menuntut Ilmu dan Mendatangi Majelis Ilmu
- Alloh Ta’ala telah menjadikan menuntut ilmu sebagai salah satu bentuk berjihad di jalan Alloh.
Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)
- Ilmu yang bermanfaat merupakan amal yang tidak akan terputus
Manfaat ilmu bagi seseorang akan terus mengalir meskipun ia telah meninggal dunia. Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya, “Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf Al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR. Al-Bazzar dan Al-Baihaqi, Hadits hasan)
3. Dimudahkan jalannya menuju surga
Orang yang keluar dari rumahnya menuju majelis ilmu untuk menuntut ilmu syar’i, maka ia sedang menempuh jalan menuntut ilmu. Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam besabda:
“Barang siapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Alloh akan memudahkan jalannya untuk menuju surga.” (HR. AtTirmidzi dan Abu Daud)
Surga adalah idaman bagi setiap muslim, tempat tinggal yang abadi penuh dengan kebahagiaan yang hakiki, kenikmatan silih berganti tanpa henti. Ketika Alloh Ta’ala menjadikan Ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka, ini menunjukkan keuta-maan ilmu.
- Majelis Ilmu merupakan tempat yang disukai malaikat
Orang yang mempelajari Al-Qur’an di masjid disebut oleh Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam akan mendapatkan ketenangan, rahmat dan pemuliaan dari Malaikat. Nabi Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Alloh (masjid) membaca Kitabulloh dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR.Muslim).
Sampai kapan menuntut ilmu?
Imam Ahmad Rohimahulloh ketika beliau sudah tua dan mendapatkan kedudukan sebagai imam kaum muslimin. Beliau tetap disibukkan dengan mencatat ilmu. Putra beliau, Sholih bin Ahmad bin Hanbal menuturkan,
‘Seseorang melihat ayahku membawa tempat tinta. Maka dia bertanya, ‘Wahai Abu Abdillah, anda sudah mencapai kedudukan seperti ini dan anda adalah seorang imam bagi kaum muslimin! Tetapi anda masih membawa tempat tinta?! Maka ayahku menjawab, ‘Bersama tempat tinta sampai kuburan.’
Diantara ulama ada yang mengatakan, “Tuntutlah ilmu dari buaian (sejak kecil) hingga liang lahat (meninggal dunia).”
Maksudnya, janganlah terputus untuk meraih ilmu agama. Raihlah ilmu agama sampai ajal menjemput.
Ilmu merupakan kata yang berasal dari berarti tahu atau mengetahui. Secara bahasa ilmu adalah lawan kata bodoh/jahl.
Secara istilah ilmu berarti sesuatu yang dengannya akan tersingkap secara sempurna segala hakikat yang dibutuhkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Ilmu disini adalah Ilmu Syar’i, sebagaimana yang di definisikan oleh Syeikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah beliau berkata bahwa ilmu syar’i adalah ‘Ilmu yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada Rasol-Nya berupa keterangan dan petunjuk.’ (Kitab Al-Ilm hal. 13)
Dengan demikian, “Barang siapa yang Alloh kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia dalam (masalah) dien (agama).” (HR. Al-Bukhari)
Apa yang mesti kita pelajari terlebih dahulu?
Pertama, Kitabullah.
Ilmu yang pertama serta utama yang sekaligus sebagai dasar, sumber dan pedoman yang agung bagi ilmu-ilmu yang lain adalah Al-Qur’an.
Pelajari bagaimana cara membacanya dengan benar, pelajari pula tafsirnya, karena dengan ilmu tafsir, kita dapat memahami ayat-ayat yang sulit, yang belum dapat kita pahami langsung dari Al-Qur’an. Dalam kitab tafsir dijelaskan tafsir ayat dengan ayat, tafsir ayat dengan hadits. Namun perlu diper-hatikan, pelajarilah kitab tafsir yang penulisnya memiliki aqidah yang shahihah dan komitmen terhadap hadits-hadits yang shohih.
Kedua, Sunnah Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam
Yaitu setiap apa yang datang dari Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam apakah itu ucapan, perbuatan, atau perse-tujuan beliau Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam. Kita pelajari dan kita laksana-kan perintah-perintahnya dan kita ting-galkan larangan-larangannya. Kita juga berkewajiban untuk mencontoh Nabi, karena beliau adalah suri teladan yang baik bagi kita. Terkadang ayat-ayat al-Qur’an belum dapat dipahami secara langsung, dan hanya bisa dipahami dan diamalkan dengan pe-tunjuk dari sunnah Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam. Misalnya perintah sholat, di Al-Qur’an tidak ada penje-lasan bagaimana tata cara sholat. Dengan mempelajari sunnahnya kita dapat mengetahui tata cara sholat yang diperintahkan dengan benar.
Ketiga, Aqidah atau Ilmu tauhid
Ilmu ini memiliki kedudukan yang tinggi Kebutuhan kita yang paling mendesak saat ini adalah mempelajari aqidah islamiyah. Jadikanlah mempe-lajari aqidah sebagai prioritas utama. Karena di zaman modern sekarang ini, kesyirikan merajalela di mana-mana dengan berbagai macam ragamnya. Pelajarilah dengan sebenar-benarnya, agar diri kita terhindar dari berbagai bentuk kesyirikan. Bukankah syarat pertama diterimanya amal adalah bertauhid kepada Alloh, tidak melakukan kesyirikan?
Keempat, ilmu fiqh
Ilmu ini berhubungan erat dengan pelaksanaan ibadah, syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Sungguh-sungguhlah menuntut ilmu ini, karena apabila tidak dipelajari secara benar, maka ibadah yang kita lakukan bisa sia-sia. Dengan ilmu ini kita bisa mengetahui tata cara beribadah kepada Alloh dengan benar. Pelajarilah apa saja yang menjadi kewajiban sebagai seorang muslim yang dikerjakan sehari-hari, seperti thoharoh, sholat, puasa, dan yang lainnya. Pelajarilah ilmu-lmu tersebut sesuai dengan kemampuan kita. Priori-taskanlah yang harus diprioritaskan. Dahulukanlah mana yang harus didahulukan. Pelajarilah hal-hal yang merupakan wajib a’in (fardhu ‘ain) bagi kita.