yashiruna.official@gmail.com

Menebar Sunnah Menuai Berkah


Oleh: Muarif Zaenudin, Lc

Buletin Edisi 05

Jum’at 26 Jumadal Ula

1 Feburari 2019

Setiap manusia membutuhkan tuntunan ajaran syariat, karena mereka berada di persimpangan jalan, yakni jalan yang memberikan manfaat dan jalan yang membahayakan mereka. Dan Islamlah yang menjadi cahaya yang menyinari mereka, sehingga mereka mendapatkan kemanfaatan dan terhindar dari bahaya dan bencana.

Secara bahasa Islam adalah, 

الاِنْقِيَادُ وَالْخُضُوْعُ وَالذُّلُّ؛ يُقَالُ: أَسْلَمَ وَاسْتَسْلَمَ؛ أَيْ: انْقَادَ

 ‘Tunduk dan patuh dan berserah diri; dikatakan aslama dan istaslama, maksudnya adalah tunduk.’ (lisanul ‘arob : 12/293)

Secara istilah, Islam adalah, ‘Berserah diri kepada Alloh dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya.’ (Ad-Duror As-Saniyah fi Al-Ajwibah An-Najdiyah 1/129)

Hanya Islam Agama yang diridhoi disisi Alloh dan Larangan Mencari Agama Selain Islam

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman,  

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Alloh hanyalah Islam.” (Ali Imran : 19)  

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imran : 85)

Islam Ajaran Para Nabi dan Rosul

Agama para nabi dan rosul itu sama, yaitu islam. Pokok dan prinsip ajarannya adalah: tauhid, iman kepada hari akhir, loyal kepada sesama mukmin, dan memusuhi orang kafir.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,

“Kami tidak mengutus seorang rosulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25)

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, tentang Nabi Nuh ‘Alaihis Salam yang artinya,

“Dan aku diperintahkan untuk menjadi muslim.” (QS. Yunus: 72)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Ibrahim ‘Alaihis Salam yang artinya,

“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab, “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-Baqoroh: 131)

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Ya’qub’ Alaihis Salam, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,

“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata), “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (Q.S. Al-Baqoroh: 132)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Musa ‘Alaihis Salam yang artinya,

“Berkata Musa: “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim.” (QS. Yunus: 84)

Allah Ta’ala juga berfirman tentang Isa ‘Alaihis Salam yang artinya,

“Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran: 52).

Agama Para Nabi adalah Sama meskipun Syariatnya Berbeda

Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,

الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

 “Para nabi itu ibarat saudara seibu. Ibu mereka berbeda-beda, agama mereka adalah satu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata mengenai hadits ini, “Makna hadis, bahwa prinsip agama para nabi itu sama, yaitu tauhid. Meskipun rincian syariatnya berbeda-beda.” (Fathul Bari, 6/489).

CAKUPAN AGAMA ISLAM

Agama Islam mencakup tiga pokok penting, yaitu: Iman, Islam dan Ihsan.

Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatannya. Islam adalah syariat yang berupa amalan-amalan dzahir. Sedangkan ihsan adalah senantiasa merasa diawasi oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Semua ketiga cakupan tersebut memiliki rukun-rukun yang wajib diketahui oleh setiap muslim.

Hal ini berdasarkan hadits jibril ‘Alaihis Salam bahwa Rosululloh Shollallahu ‘Alaihi wa Sallam suatu hari pernah didatangi malaikat Jibril dalam wujud seorang lelaki yang tidak dikenali jati dirinya oleh para sahabat yang ada pada saat itu, dia menanyakan kepada beliau tentang Iman, Islam dan Ihsan lalu dijawab oleh Rosululloh Shollallahu Alaihi wa Sallam ketiga perkara ini dengan rinci.

Islam adalah Ajaran yang Sesuai dengan Segala Kondisi dan Keadaan

Agama Islam mengatur seluruh sendi-sendi kehidupan manusia mulai dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling besar, mengatur hubungan antara seorang hamba dengan rabbnya, dan mengatur hubungan dia dengan sesama makhluk-Nya. Karena itulah, Ajaran Islam sangat cocok dan sesuai pada setiap waktu dan tempat, sehingga Alloh Ta’ala mewariskan dunia ini kepada pemeluknya.

Islam mengajak pada kemajuan dan taraf hidup yang maju namun benar, dimana di dalamnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menghalalkan perkara-perkara yang baik lagi bermanfaat serta mengharamkan perkara-perkara yang jelek lagi membahayakan. Ajaran Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk berkata jujur, berbuat adil, amanah, saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, serta melarang untuk berkata dusta, berbuat dzalim, melakukan perbuatan keji dan munkar, perbuatan dosa dan saling bermusuhan. Tidak ada satu pun kebaikan , kecuali Islam memerintahkannya. Dan tidak ada satu pun keburukan dan perkara yang membahayakan, kecuali Islam telah melarangnya, karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman yang artinya,

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu.” (Q.S Al-Maa-idah: 3)

ISLAM ADALAH AGAMA YANG MUDAH

Agama Islam merupakan agama yang toleran dan mudah, tidak memberatkan ummatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mewajibkan sesuatu kepada hamba-Nya yang memang dirinya tidak sanggup mengerjakannya. Namun, memerintahkan mereka sesuai dengan kemampuannya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,

“Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.” (Q.S Al-Baqoroh : 286)

Dalam ayat yang lain, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,

“Alloh menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S Al-Baqoroh : 185)

Diantara kemudahan Islam adalah: dibolehkan tayammum sebagai ganti dari mandi besar (janabah) bagi orang yang sakit dan madharat ketika menggunakan air,  sholat 5 waktu disyariatkan pada waktu-waktu yang sesuai yang tidak menjadikan pekerjaan terhalangi olehnya, dibolehkan meringkas (qoshor) sholat 4 rakaat menjadi 2 rakaat dalam perjalanan dan menggabungkan (menjamak) nya di satu waktu, dibolehkan bagi orang sakit yang tidak mampu berdiri untuk sholat untuk duduk atau berbaring, bahwa zakat tidak wajib melainkan bagi yang memiliki harta dan mencapai nishab serta berjalan satu tahun dan diambil hanya sedikit dari hartanya, bahwa puasa tidak wajib melainkan bagi seorang muslim yang baligh, berakal, dan mampu untuk berpuasa, dan bahwasanya haji tidak diwajibkan melainkan bagi yang mampu dari segi harta dan mampu melakukan perjalanan ke tanah suci sekali dalam seumur hidupnya, serta berbagai macam kemudahan-kemudahan lainnya yang bisa kita dapatkan dalam ajaran agama Islam ini.

Demikianlah agama Islam ini. Agama yang mudah, baik dalam akidah maupun amalan. Syariat Islam seluruhnya mudah, bahkan kewajiban menjadi gugur ketika seseorang tidak mampu melaksanakannya. Bahkan mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan mempraktekkannya dalam keseharian adalah hal yang mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah Subhaanahu wa Ta’ala.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *