yashiruna.official@gmail.com

Menebar Sunnah Menuai Berkah

PENGERTIAN AMANAH

Amanah dalam bahasa Arab berarti memenuhi janji. Amanah diambil dari kata Al-amnu (rasa aman) lawan dari ketakutan. Amanah berarti merasa aman dari pengkhianatan.

Sedangkan secara istilah: Segala sesuatu yang harus dijaga dan ditunaikan, baik itu hak-hak Alloh seperti ibadah dan menjauhi maksiat. Maupun hak-hak sesama manusia, seperti menjaga rahasia dan menepati janji.

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN MENJAGA AMANAH

Amanah adalah salah satu akhlak mulia. Karena pada dasarnya fitrah manusia membenci pengkhianatan. Di bawah ini beberapa poin tentang keutamaan menjaga amanah

1. Tanda keimanan seorang hamba Alloh adalah dengan menjaga amanahnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah sholallohu alaihissalam: “maukah ku beri tahu kalian sifat seorang mukmin? Orang yang mempunyai sifat amanah terhadap harta dan jiwa manusia” (HR. Ahmad dishohihkan oleh Syeikh Albani).

2. Pahala amanah sebanding dengan dunia dan isinya.

Barang siapa yang diberikan taufik oleh Alloh ta’ala untuk menjaga amanah maka dia tidak merasa kecewakan kehilangan dunia. Rasulullah sholallohu alaihissalam bersabda: “Ada empat akhlak jika kamu memperolehnya, maka tidak merugikanmu kehilangan duniamu, (yaitu) menjaga amanah, berbicara jujur, berakhlak yang baik, dan menjaga kehormatan.” (HR. Ahmad di shohihkan oleh Syeikh Albani).

3. Amanah adalah sifat para Nabi dan Rasul.

Semua Rosul dari Nuh sampai Nabi Muhammad sholallohu alaihissalam, mempunyai sifat amanah dalam menyampaikan risalahnya. Mereka semua berkata kepada kaumnya. Alloh ta’ala berfirman:

إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ

Artinya:”Sesungguhnya Aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu”, (QS. As-Syu’araa’: 125).

4. Orang yang bisa memikul tanggung jawab yang besar dan dapat dipercaya.

Putri Nabi Syu’aib berkata kepada bapaknya sebagaimana dalam kalamulloh ta’ala:

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

Artinya:”Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya”. (QS. Al-Qashash : 26).

5. Menjaga amanah adalah jalan menuju surga firdaus.

Alloh ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ. أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ. الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Artinya:”Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Mu’minun : 8-11).

JENIS-JENIS AMANAH

  1. Amanah Tauhid.

Amanah yang pertama kali dipertanggung jawabkan di hari kiamat adalah amanah tauhid. Dan merupakan perkara pertama yang Alloh ambil janjinya dari Nabi Adam ‘alaihissalam. Alloh ta’ala berfirman:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

Artinya:”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku Ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)”, (QS. Al-A’raf : 172).

Mengajak kaum muslimin kepada yang ma’ruf dan melarangnya dari kemunkaran adalah amanah kita bersama terhadap dien ini. Semua kita akan ditanya di hari kiamat kelak sejauh mana peran kita dalam berdakwah kepada Alloh ? sebab orang yang tidak mau mencegah kemunkaran yang terjadi, maka akan mendapatkan dosa yang sama. Alloh ta’ala berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Al-Imran : 104).

Dan meninggalkan amar ma’ruf dan nahhi munkar pun merupakan salah satu sebab terjadinya bencana dan adzab dimuka bumi. Rasulullah sholallohu alaihissalam bersabda: “Demi yang jiwaku berada ditangannya, hendaklah kalian memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran atau (bila meninggalkannya) Alloh mengirim adzab kepada kalian lalu kalian berdoa, dan tidak dikabulkan”.

Semua anggota badan kita adalah amanah, amanah mata adalah menjaganya dari pandangan yang haram, amanah telinga adalah mendengarkan ilmu-ilmu agama dna bacaan al-Qur’an dan menjauhi alat musik dan perkataan yang buruk, amanah lisan adalah berkata yang baik dan menjauhi perkataan-perkataan yang buruk. Karena semua anggota badan kita akan dimintakan petanggung jawabannya pada hari kiamat nanti. Alloh ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Artinya:“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al-Israa : 36).

Menjaga amanah dalam majlis dengan menjaga rahasia-rahasia dan tidak menyebarkan pembicaraan itu kepada yang lain. Rasulullah sholallohu alaihissalam bersabda: “Jika seorang berbicara kepada yang lainnya lalu menoleh ke kanan dan ke kiri maka perkataan itu adalah amanah”. (HR. Tirmidzi dihasankan oleh Syeikh Albani).

Setiap kepala keluarga akan dimintai pertanggung jawabannya dihari kiamat kelak tentang isterinya dan anaknya sebab keduanya adalah amanah dari Alloh apabila seorang tidak sungguh-sungguh dalam mendidik keluarganya maka dia akan mendapatkan adzab disisi Alloh ta’ala nanti.

Alloh ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. “ (QS. At-Tahrim 6).

CONTOH BENTUK AMANAH DALAM AL-QUR’AN

  1. Amanah barang titipan.

Alloh ta’ala berfirman:

وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Artinya:” Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Alloh Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-baqoroh 283).

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Artinya:”Sesungguhnya Alloh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Alloh memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Alloh adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa 58).

Alloh ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Artinya:” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Alloh dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui. Dan Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Alloh-lah pahala yang besar. “ (QS. Al-Anfal 27-28).

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Artinya:”Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. ” (QS. Al-Ahzab 72).

Alloh ta’ala berfirman tentang perkataan putrid nabi syu’aib yang membeicarakan Musa alaihissalam:

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

Artinya:”Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya. “ (QS. Al-Qoshosh 26).

Alloh ta’ala berfirman:

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ. ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ. مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ

Artinya:” Sesungguhnya Al Qur’aan itu benar-benar firman (Alloh yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Alloh yang mempunyai ‘Arsy, Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS. At-Taqwir 19-21).

Alloh ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Artinya:” Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isroo 36).

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ. وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا.

Artinya:” Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.  Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…”(QS. An-Nur 30-31).

Alloh ta’ala berfirman tentang orang-orang beriman yang beruntung:

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ. إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

Artinya:” Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada tercela. “ (QS. Al-Mu’minun 5-6).

Alloh ta’ala berfirman:

وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِ وَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُ وَأَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ. إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ

Artinya:” Dan ingatlah ketika nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Alloh memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Alloh kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: “Siapakah yang Telah memberitahukan hal Ini kepadamu?” nabi menjawab: “Telah diberitahukan kepadaku oleh Alloh yang Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.4.  Jika kamu berdua bertaubat kepada Alloh, Maka Sesungguhnya hati kamu berdua Telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan nabi, Maka Sesungguhnya Alloh adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula. “ (QS. At-Tahrim 3-4).

FAIDAH SIFAT AMANAH.

  1. Amanah merupakan sifat kesempurnaan iman dan islam.
  2. Amanah adalah ujian dari Alloh.
  3. Amanah mampu menjaga agama, kehormatan, harta, wasiat, kesaksian dll.
  4. Orang yang menjaga amanah akan dicintai Alloh dan dicintai manusia.
  5. Amanah merupakan cirri dari sifat orang yang beriman.
  6. Terkumpul dalam menjaga amanah segala kebaikan dan keberkahan.

ANCAMAN BAGI YANG BERKHIANAT DARI AMANAH.

Ketika khianat merupakan sifat-sifat tecela maka Islam memberikan peringatan keras kepada setiap muslim agar menjauhi sifat ini,

  1. Khianat adalah sifat orang-orang munafiq.

Rosululloh sholallohu alaihissalam besabda: “Tanda-tanda orang munafiq ada tiga: jika bekata ia berdusta, dan berjnji ia menyelisihi dan jika di beri amanah dia berkhianat”.

Alloh ta’ala berfirman:

وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْبِذْ إِلَيْهِمْ عَلَى سَوَاءٍ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ

Artinya:” Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, Maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (QS. Al-Anfal 58).

Rosululloh sholallohu alaihissalam bersabda: “Bagi setiap pengkhianat akan diberikan bendera pada hari kiamat dikatakan kepadanya: inilah pengkhianat fulan”. (HR. Bukhori-Muslim).

Rosululloh sholallohu alaihissalam bersabda: “Tidak mempunyai iman orang yang tidak menjaga amanahnya”. (HR. Muslim).

Alloh ta’ala berfirman:

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ

Artinya:” Alloh membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Alloh; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”. (At-tahrim 10).

Rosululloh sholallohu alaihissalam berlepas diri dari orang-orang yang menyia-nyiakan amanah. Sebagaimana sabdanya: “Siapa saja seorang muslim yang memberikan jaminan nyawa kepada orang lain, lalu membunuhnya, maka aku berlepas diri dari pembunuh itu, walaupun orang yang di bunuh adalah kafir”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *